Amfibi: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Sistem Pernapasannya
Editor: Silmi Nurul Utami
Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Amfibi adalah kelompok hewan yang dapat hidup di dua tempat, yaitu di air dan juga di darat.
Istilah ‘amfibi’ berasal dari bahasa Yunani, yakni “amphi” yang berarti rangkap dan “bios” yang berarti kehidupan. Sehingga, secara harfiah ini berarti kehidupan rangkap atau dalam hal ini hidup di dua alam (air dan darat).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), amfibi adalah jenis hewan berdarah dingin yang bisa hidup di darat dan di air.
Namun, tidak semua hewan amfibi benar-benar hidup di dua tempat. Beberapa jenis hewan memiliki kecenderungan untuk hidup di satu tempat antara air atau darat.
Yang pasti, saat hidup di darat pun jenis hewan amfibitidak bisa jauh dari air. Karena itu sebagian besar hewan amfibi akan tinggal di tempat lembap, seperti rawa dan hutan hujan tropis.
Baca juga: Amfibi: Ciri-ciri dan Klasifikasinya
Hewan amfibi termasuk kelompok hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hewan yang tergolong kelas Amphibia ini hidupnya bergantung pada suhu lingkungan. Ini karena mereka tidak bisa melakukan proses metabolisme untuk mendapatkan panas.
Oleh karena itu, amfibi mendapatkan energi dengan mengambil sumber panas dari lingkungan sekitarnya. Kondisi ini membuatnya termasuk jenis hewan berdarah dingin atau poikiloterm.
Populasi amfibi di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia dengan total 392 spesies yang tersebar di berbagai daerah.
Setidaknya sekitar 176 spesies di dalamnya merupakan amfibi endemik Indonesia.
Baca juga: Poikiloterm: Hewan Berdarah Dingin
Ciri-ciri hewan amfibi
Hewan yang masuk ke dalam kelas Amphibia memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan hewan lain. Berikut merupakan ciri-ciri hewan amfibi:
- Hewan berdarah dingin
- Memiliki kulit yang halus hingga kasar dan banyak kelenjar
- Kulit cenderung berlendir
- Jantung terdiri dari tiga ruang, satu ventrikel dan dua atrium
- Bereproduksi dengan bertelur serta pembuahan eksternal
- Telur terbungkus gelatin atau lendir
- Mengalami proses metamorfosis sempurna
- Hewan tetrapoda atau berkaki empat
- Alat pernapasan berbeda saat masih larva dan dewasa
- Mata berlapis selaput atau membran niktitans untuk menyelam
Biasanya seekor amfibi akan bertelur di tempat dengan kelembaban tinggi. Telurnya kemudian akan menetas menjadi larva atau berudu yang bernapas menggunakan insang.
Seiring pertumbuhannya, alat pernapasan ini akan berubah menjadi kulit dan paru-paru ketika dewasa.
Baca juga: Fertilisasi Internal dan Fertilisasi Eksternal
Jenis-jenis hewan amfibi
Golongan hewan amfibi terbagi lagi menjadi tiga kelompok kecil, yaitu ordo anura, caudata, dan gymnophiona. Berikut penjelasannya:
- Anura
Ordo anura merujuk pada kodok atau katak yang ciri utamanya adalah bertubuh pendek, lidah terbelah dua, mata menonjol, bisa melompat, serta tidak memiliki ekor. Ada sekitar 351 spesies kodok dan katak yang teridentifikasi di Indonesia.
- Caudata
Ordo caudata atau salamander yang bukan hewan endemik dari negara kita. Spesies salamander ada yang bernapas menggunakan paru-paru, insang, atau bahkan kulit.
Tubuhnya cenderung berlendir untuk menjaga kelembaban kulit ketika berada di daratan.
- Gymnophiona
Ordo gymnophiona berupa hewan sesilia yang mirip cacing besar atau ular. Kelompok hewan ini tergolong langka karena hanya bisa kamu temukan di kedalaman hutan serta daerah sungai atau rawa.
Baca juga: Perbedaan Sistem Pernapasan Berudu dan Katak Dewasa
Ordo amfibi ini juga memiliki kemampuan menggali di tanah yang gembur hingga berlumpur berkat kepalanya yang keras.
Sistem pernapasan pada amfibi
Hewan amfibi memiliki dua sistem pernapasan yaitu insang dan paru-paru. Beberapa jenis lain juga bisa bernapas menggunakan kulitnya.
Contohnya katak yang saat menetas memiliki insang untuk bernafas, namun setelah dewasa beralih menjadi paru-paru.
Adapun, ada juga hewan amfibi yang memiliki kemampuan menahan napas yang baik sehingga bisa bertahan di dalam air dalam waktu lama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking newssetiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Program PINTAR
Video PilihanVideo Lainnya >
REKOMENDASIpowered by
- Sistem Ekonomi Liberal dan Kerakyatan: Ciri-ciri, Kelebihan, serta Kekurangannya
- Sistem Ekonomi Tradisional: Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya
- Industri Kecil: Pengertian, Ciri-ciri, Manfaat, dan Contohnya
- Hewan Invertebrata: Ciri-ciri dan Klasifikasinya
- Ciri Khusus Unta dan Fungsinya
- Coelenterata: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur Tubuh, dan Klasifikasinya
- 7 Ciri Makanan Tidak Sehat
- Konotasi dan Denotasi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya
- Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
- Pengertian Teks Editorial dan Ciri-cirinya
- Majas Simile: Ciri-ciri dan Contohnya
- Moluska: Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, dan Struktur Tubuhnya
- Jenis-jenis Bank di Indonesia
- Contoh Soal dan Jawaban Sistem Bilangan Bulat Besar
TERPOPULER
TOPIK TERPOPULER
KOMENTAR
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentardan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanTERKINI
Soal dan Jawaban Cara Menentukan Peluang
SKOLA - 11 jam laluFraksi Mol: Pengertian dan Rumusnya
SKOLA - 11 jam laluMengapa Biogas Bersifat Ramah Lingkungan?
SKOLA - 13 jam laluSoal dan Jawaban Mencari Jumlah Mol Zat
SKOLA - 13 jam laluPerbedaan Tanda Hubung dan Tanda Pisah
SKOLA - 14 jam laluFungsi Properti dalam Sebuah Tarian
SKOLA - 15 jam laluRumus Mencari Mol suatu Unsur
SKOLA - 15 jam laluPengertian Sajak dalam Pantun dan Ciri-cirinya
SKOLA - 16 jam laluPenyebab Terjadinya Konflik Antarwirausaha
SKOLA - 17 jam laluMakna Lambang Garuda Pancasila
SKOLA - 1 hari laluPertumbuhan dan Kualitas Penduduk Indonesia
SKOLA - 1 hari laluContoh Ragam Etnik dan Budaya Indonesia
SKOLA - 1 hari laluSoal dan Jawaban Menyatakan Bentuk Aljabar
SKOLA - 1 hari laluSoal dan Jawaban Bilangan Bulat Positif dan Negatif
SKOLA - 1 hari lalu
JELAJAHI
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan Email